Tuesday, April 29, 2008

Me And My Bestfriend


What i know about making a friend?? Apa yg sy ketahui tentang arti persahabatan?? Well, kalo sy pribadi sich mengartikan sahabat sbg teman yg bs diajak buat berbagi segala hal, entah itu senang maupun susah (Klise banget yach??). Anyway, buat sy teman hrs bisa diajak nonton bareng, nongkrong bareng menikmati sunset di bendungan, adventure or jalan kaki bareng ala backpacker, doing some crazy thing, N many more..

Ada juga sich orng yg bilang sahabat tuh cuma buat nyusahin doank, soalnya menurut mereka yg namanya persahabatan kan selalu menuntut pengorbanan. Orng yg berpikiran kyk bgini psti baru keluar dr hutan nih!!! Klo dipikir" sich ada benarnya juga. But, what kind of relationship doesn't need a sacrifice?? (Oooh.. give me a break!!). Hubungan kayak apa sich yg tdk membutuhkan pengorbanan dari orng" yg menjalaninya?? Hubungan dngn Ortu, Sodara, Sepupu, Keluarga, Pacar, semua jg butuh pengorbanan. So, kesimpulan sy nich, klo nggak siap berkorban nggak usah memelihara seekor sahabat dech, bikin sakit hati juga bikin stress berat.. sueer!!! (Just living on the jungle, brother).

Saya sendiri jg punya beberapa orng sahabat (Cieee.. Punya jg toh mas..). Kebanyakan sich sahabat dari masa sy msh ingusan sampe masa sy mulai mimpi basah. Dan dari beberapa itu ada yg bs dibilang My Buddies, My Societeit Gerombolan Pengacau. Iksan, Herli, Hans, Chapunk, dan Ancholee. Mereka" inilah teman"ku berbagi banyak suka dan duka. Teman tertawa dan menangis bersama. Enam tahun terakhir ini sih kita memang jarang kumpul" bareng lg. Itu dikarenakan kita sdh tdk satu sekolahan lagi dan sebagian dari kita memilih untuk merantau meninggalkan kampung halaman. Iksan kuliah di Manado, Chapunk n Hans kuliah di Kendari, Herli n Ancholee stay in homeland alias dikampung halaman. Saya sendiri lebih memilih untuk merantau ke Makassar. Tapi begitu libur lebaran tiba, bisa dipastikan kami berenam ini selalu kumpul" bareng di rumah salah satu dari kami, merencanakan berbagai hal gila"an yg akan kami lakukan bersama selama liburan. Mulai dari nongkrong bareng di pasar sambil cuci mata, sampai Napak Tilas ke rumah teman" lama kami. Liburan ini merupakan moment yg selalu kami tunggu" berhubung hanya setahun sekali. Segala kerinduan akan hal" gila yg pernah kami lakukan bersama kami tumpahkan pada moment pertemuan ini.

Iksan Ramadhan nama lengkapnya. Dia adalah teman dari masa kecilku. Bersama dengan Herli n Handoyo, kami selalu sekelas sejak dari SD sampai lulus SMP. Orangnya agak pendiam, agak" mirip sy (Sumpeh loh??). Tapi kalo ketawa, selalu paling keras dan heboh. Di SMP termasuk pencinta film india, mungkin karena pengaruh teman SMP kami Irman. Aktor favoritnya saat itu Sanjay Dutt, karena kalo adegan berantem nya paling sadis. Dia ini termasuk anak baik" jg, tetapi selalu ikut dalam semua rencana jahat yg pernah kami buat. One of my Partnert in Crime.

Herli Trisyatno nama lengkapnya, orngnya sendiri sebenarnya lumayan good looking (Wueek..). Tapi bodinya yang rata papan kayak tiang listrik plus kulit hitam legam (Akibat terlalu sering keluar masuk utan) membuat pointnya jatuh drastis mencapai titik terminus, HEHEHE.. Ciri khasnya tahi lalat yg cukup besar dipipinya, maka kamipun memberinya Nickname yg lalu disandangnya dengan bangga. Herli Tompel. Orngnya kocak, kalo kita lg kumpul" bareng, dia selalu jd orng yg bisa membuat kita ketawa ngakak. Tapi, ini jeleknya nih.. dia kadang" suka nggak konsekuen sama janji yg sdh dia buat. Klo sudah begitu bisa membuat kami teman"nya jd panas jg karena kelakuannya. Pernah suatu kali sy, Ancholee, Hans, dan dia merencanakan naik gunung bersama (Chapunk dan Iksan nggak ikut waktu itu nggak ikut). Rencananya sih kami mau naik gunung yg namanya Ato Watu. Kamipun mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang mulai dari hari keberangkatan sampai akomodasi selama di Ato Watu. Pada hari keberangkatan itu kami janjian bertemu di rumahku. Pada hari H, sy, Ancholee, dan Hans sudah menunggu di rumah sejak pukul 12 siang. Herli sendiri rencananya baru akan muncul belakangan karena dia yg bertanggungjawab mencari transportasi untuk kami ke tujuan. Tapi sampai menjelang pukul 3 siang si Tompel tidak muncul jg batang hidungnya. Padahal kalo kami tidak ingin kemalaman di jalan, kami seharusnya sudah berangkat sejak pukul 1 tadi. Setelah lama menunggu akhirnya si Tompel satu ini muncul juga. Dengan wajah cengar-cengir dan tampangnya yg tak bersalah dia pun menemui kami. Ancholee yg orngnya agak nda sabaran langsung sj melabraknya. Sedangkn sy sendiri langsung menanyakan kesiapan transportasi yg dijanjikannya. Lalu dngan msh cengar-cengir dia cerita mengenai alasan kenapa sampai dia terlambat. Transportasi yg dia janjikan ternyata berhalangan dan sendiri dia terlambat karena mencari transportasi alternatif untuk kami gunakan. Dan yg lebih menjengkelkan lg, berhubung kami sdh tdk bisa ke Ato Watu krna waktunya yg sdh tdk memungkinkan, dia lantas dgn entengnya menawarkan tempat alternatif lain untuk berkemah yg jarak tempuhnya tdk terlalu jauh sehingga msh bisa tiba sebelum malam. Tapi, yg membuat kami bertiga meledak (Terutama Ancholee, dia sampai tumbuh tanduk tuch dikepalanya mirip banteng yg lg terluka, sueeer... ;->) karena dia sdh tahu kalo sopirnya berhalangan sdh sejak pagi tadi, dan sama sekali tdk mengkonfirmsinya kepada kami bertiga. Maka, habislah dia jadi bulan"an kemarahan kami yg meminta pertanggungjawaban. Orang " tua dulu pernah bilang, klo menghadapi orng marah jgn dengan kemarahan juga, cukup tunggu sampai reda kemarahannya. Maka taktik itu pulalah yg digunakannya dngan diiringi ucapan sory yg sangat takzim untuk mengambil hati kami. Mirip budak yg akan disembelih oleh algojo krna tdk sengaja memecahkan piring majikan. Berhubung kami sdh bersiap" akan berangkat dan kami tdk mungkin kembali ke rumah krna sdh pamitan sm keluarga masing" maka berangkatlah kami berempat (Bener jg kata tuch orng, persahabatan memang menuntut pengorbanan termasuk jg hati yg besar).

Hans alias Deti alias Sri Handoyo. Nama panggilan yg sebenarnya Deti, tapi dia pasti ngambek klo dipanggil dngan nama itu. Pernah sewaktu awal masuk di SMU, dia memproklamirkan nama panggilannya sebagai Hans ke teman" sekelasnya. Berhubung waktu itu teman"nya nggak ada yg pernah sekelas dengannya sewaktu di SD dan SMP, maka melekatlah nama itu selama beberapa waktu. Namun bencana baginya akhirnya datang juga, dalam wujud seorang pria tampan mempesona yg berwibawa bernama Adip Askar Mokodompit alias... saya. Ceritanya setelah 9 tahun sekelas dnganku, di SMU kita terpencar. Saya di kelas I.1 dan dia di kelas I.4. Tapi berhubung waktu itu kelas di SMU kami tidak cukup maka sebagai gantinya kelasku yg notabenenya adalah kelas terfavoritlah yg dilebur (Hehehehe..!!!) dengan alasan supaya bibit unggul di SMU menyebar rata sampai ke-kelas" lain yg prestasinya di bawah rata" (Huakakaka... Narsis abiss!!!). Dan secara kebetulan sy ditempatkn di kelas I.4 (Maka berlanjutlah kisah konspirasi 2 anak jin yg telah berlangsung selama 9 thn). Awalnya sy tdk tahu menahu soal prgantian nama ini, maka sy dengan lugunya pun memanggil dia dngan nama panggilan selama sy mengenalnya 9 tahun plus ditambah embel" mas di depan namanya alias Mas Deti. Kontan si Mas Deti ini ngambek berat karena nama yg disandangnya selama beberapa minggu ini gugur begitu sj hanya karena ulah seorang anak manusia. Apalagi sejak saat itu teman" sekelasnya yg kini menjadi teman sekelasku jg memanggilnya dngan nama itu walaupun dia sendiri tetap kukuh untuk dipanggil Hans. Tapi si Mas Deti adalah tempat curhat favoritku. Terutama kalo curhat mengenai cewek. Soalnya dia ini termasuk pendengar yg baik loh ;-)

Phiansah alias Chapunk alias Tomo. Dia ini adalah sahabat sy waktu di SMU. Sebenarnya kita kenalnya sdh cukup lama jg, karena waktu kita msh ingusan dulu kita pernah satu tmpt pengajian, tapi akrabnya baru belakangan. Chapunk ini orgnya agak" perfeksionis dan keras kepala. Waktu di kelas III kita ini termasuk saingan dalam hal prestasi di kelas. Kalo dia juara 1 sy psti yg jd juara ke2nya, begitu pun sebaliknya. Di antara kita berenam dia yg paling beruntung dlm hal percintaan. Soalnya dia yg paling sering gonta-ganti pacar. Meskipun klo mau jujur nih, tampangnya sih biasa" sj. Msh lebih gantengan sy kok (Narsis abiss... Again..!!!). Jd klo dia lg jalan sm pacarnya, otomatis kita berenam yg jd bodyguardnya. Satu hal yg pling sy kagumi dr nih org adalah keuletennya dalam mengerjakan sesuatu, dan reputasinya cukup dikenal dikalangan guru" kami. Sehingga setiap ada kegiatan pasti dia yg dipanggil untuk menanganinya. Dan setiap kali mendptkn tugas, kami para sahabatnya pasti dilibatkan sbg team suksesnya. Pokoknya klo sdh mengerjakan sesuatu, dia nggak akan tinggalkan sebelum pekerjaan itu beres.

Pernah suatu waktu dia diberi tugas untuk bertindak sbg koordinator siswa yg mewakili SMU kami pada acara malam Taptu atau malam Pawai Lampion yg selalu diadakan pada malam 17 Agustus. Yg jd masalah karena dia baru diberi tugas pada pagi harinya sedangkan lampionnya belum ada. Jadilah siang itu kami kerja keroyokan dgn dibantu beberapa teman yg lain. Walaupun kerjanya serba Fast and Furrious karena disebabkan sempitnya waktu, tp pd akhirnya lampion itu berhasil jg kami selesaikan tepat waktu. Yah... meskipun hasilnya kurang maksimal tp lumayanlah (Lumayan berantakan maksudnya, hehe...). Begitu pawai dimulai lampion yg kami bw rusak berat hanya dalam hitungan detik tidak lama setelah pawai dimulai, dan dengan sangat terpaksa lampion hasil kerja keras siang itu kami tinggalkan di pinggir jalan. So sad, Goodbye My Lamp...

Here are my Last Buddies. Ancholee alias Ansar. Gambaran orgnya sesingkat namanya. Lebih mengutamakan aksi daripada sekedar ngomong doank. Yes Action and No Talk adalah prinsipnya. Orgnya jg agak temperamental. Pokoknya klo kelompok kita sedang ada masalah yg berhubungan dgn fisik, dia pasti pasang badan duluan. Tipe" orng yg mau diajak susah gitu lah. Tapi kalo buat sy nih, sahabat sy yg satu ini Tampangnya sj yg kyk Rambo, tapi hati selembut Siti Nurhaliza, hehehe... Soalnya dia klo curhat sm sy soal cewek bisa berjam" lamanya, pake acara mojok segala lg (Dip, tahu diri donk!!). Pernah jg suatu kali sy dan Herli diminta membantu dia menyusun surat balasan buat pacarnya sambil nongkrong di atas pohon mangga. Berhubung Herli waktu itu tdk bisa manjat pohon, maka sylah yg bertugas membantu menyusun kata" buaya ala Cassanova. Sampai berjam-jam lamanya kami nongkrong di atas pohon mangga itu, tapi hanya menghasilkn beberapa kalimat. Berhubung kami berdua lebih aktif metik mangganya daripada cari ilham buat surat itu. Benar kata org", Cinta bs membuat org melakukan hal" sinting yg tdk akan dilakukan dalam keadaan normal.

Yah, itulah sahabat" sy dan segelintir kisah tentang kami. Sy memang msh punya banyak sahabat" lain, yg sy kenal sebelum meninggalkan kampung halaman maupun setelahnya. Tp mereka berenamlah yg paling dekat sm sy. I'm gonna remember our friendship and our story forever my friend. Miss you all. Mudah"an nanti msh bs ketemu lg and doing some crazy thing again.

Finished on Macazzart City, April 30, 2008